Tentang Memaafkan dan Mencintai Diri Sendiri
- Penulis : Iain S. Thomas
- Ukuran : 13 x 19 cm
- Halaman : 228 (Berwarna)
- Cetakan : I, Maret 2022
- ISBN : 978-623-6083-30-7
- Penerbit : Renebook
- Harga : Rp119.000
- Genre : Self-Improvement (Cls. Self-Help; Sub. Self-Help)
- Cover : Hard Cover
- Dijual di Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan Blibli
Aku menunjuk ke hatimu, dirimu, dan kata apa pun yang
kamu butuhkan, ada di sini selama ini.
Terkadang, ada perkataan yang sulit untuk dikatakan, karena mungkin takut akan menyakiti perasaan seseorang atau karena berpikir apa yang dikatakan dirasa tidak penting. Bahkan, terkadang sulit rasanya untuk mengagumi sesuatu ketika orang tidak melihat apa yang kamu lihat, atau segan mengeluh sakit.
Kamu pasti tahu, kata-kata yang tak terucap ini akan semakin menyakitkan bila selalu terpendam. Akan terasa semakin sakit bila mereka tidak mengetahui apa yang kamu rasakan.
Karena kita adalah manusia, dan yang paling dekat dengan kita untuk menunjukkan siapa kita sebenarnya, dan bagaimana kita mencintai, adalah dengan kata-kata.
—Amazon
- Panduan terbaik untuk memaafkan serta mencintai diri sendiri.
- Setiap halaman dalam buku ini tidak luput dari ilustrasi.
- Disusun dengan tipografi dengan konsep random, tetapi menyentuh, hangat, personal, dan dalam.
- Menjadi kawan yang menyenangkan untuk menenangkan ataupun mengobati kembali jiwa dan pikiran.
- Membantumu menerima kekurangan dalam diri
Buku ini
cocok untukmu yang sedang:
- Butuh motivasi, sedang mencari jati diri, atau ingin menjawab keraguan dalam diri.
- Untukmu yang suka overthinking, sering merasa insecure, dan merasa anxiety.
- Bersedih, ragu, patah, menunggu, bertahan, bangkit, bingung, atau segala dinamika kehidupan lainnya.
- Merasa sendiri dan tidak memiliki teman cerita.
- Usia : 20-35 tahun (Generasi Z dan Millennial
- Kelas Ekonomi : Menengah ke atas
- Gender : Perempuan (65%) & Laki-laki (35%)
- Profesi : Mahasiswa, pegawai swasta,
Lahir di apartheid Afrika Selatan. Dia menulis buku pertamanya, Ignite, pada usia 23 tahun untuk toko pakaian Markham. Dan memenangkan Grand Prix di First Paper House Art Of Design Awards yang merupakan satu-satunya hadiah kerajinan yang diberikan tahun itu, dalam kategori desain, di penghargaan desain/periklanan nasional (The Loeries).
Pada tahun 2009,
sebagai penulis proyek seni/fotografi “I Wrote This For You”, terpilih sebagai
salah satu dari 5 finalis teratas di dunia dalam kategori “Best Blogger To
Follow” di mashable.com.
Proyek tersebut,
yang telah terbukti sangat populer di seluruh dunia dan kemudian menjadi buku
terlaris, juga memberinya banyak peluang menarik, termasuk undangan makan malam
dengan Duta Besar AS untuk Afrika Selatan, Donald Gipps sebagai konsultan pengembangan
digital. di Afrika Selatan, dan talk show di TEDx Johannesburg.
Melalui proyek
tersebut, dia juga dapat mengirimkan skateboard ke Uganda Skateboard Union atas
nama Stacy Peralta, direktur Dogtown And Z-Boys dan Riding Giants dan
sebelumnya sebagai konsultan kreatif untuk Brian Wayne Transeau atau “BT” (yang
kolaborator sebelumnya termasuk Peter Gabriel, Britney Spears, Justin
Timberlake dan David Bowie, antara lain) di album terakhirnya, If The Stars Are Eternal, So Are You And I.
Karyanya telah
memenangkan berbagai penghargaan lokal dan internasional dan dapat ditemukan di
Communication Arts, Design Indaba Magazine, Ad Vantage Magazine,
bestadsontv.com, Contagious Magazine, Archive, The University of Pretoria's
Permanent Design Collection, X-ings: Shaping Culture Through Design Pameran,
Galeri Komunikasi Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa, TEDx, Majalah Heso
(Jepang) dan http://www.inpursuitofelelegance.com
Iain kini
tinggal di Cape Town bersama istri, putrinya, dan peliharaannya. Saat tidak
sedang menulis, menggambar, atau bekerja, ia menghabiskan waktu bersama keluarganya
di alam terbuka di kota tempat tinggalnya.
Kini ia telah
menerbitkan 10 buku dan 2 puisi pendek. I Wrote This For You and Only You, I
Wrote This For You: Just the Words, dan I Wrote This For You. Buku Iainnya
Every Word You Cannot Say, 25 Love Poems to the NSA, dan Who You Were Before
You Were You.
Quotes:
- ●
Mungkin
untuk berdamai dengan dunia, kamu harus berdamai dengan diri sendiri.
- ●
Kebaikan
bukanlah mata uang, dan jika kamu memperlakukannya seperti itu, maka itu
bukanlah kebaikan.
- ●
Aku
hanya butuh waktu, tidak hatimu, tidak hidupmu. Hanya waktumu.
- ●
Percayalah
padaku ketika aku mengatakan aku mencintaimu bagaikan cahaya di musim gugur
mencintai dedaunan, bagaikan ombak mencintai pasir, bagaikan kebaikan mencintai
keburukan, bagaikan segala yang bisa kita lakukan satu sama lain.
—Amazon
Merasa seperti sedang terapi. Pesan di baliknya
menunjukkan tidak apa-apa untuk menjadi diri sendiri. Juga untuk memahami bahwa
tidak apa-apa untuk berbagi perasaanmu bahkan jika kamu takut kata-katamu akan
menyakiti orang lain. Buku ini mengajari saya bahwa tidak apa-apa memaafkan
orang yang telah berbuat salah pada kita, karena satu-satunya yang akan terus
menyakiti adalah diri kita sendiri. Buku ini direkomendasikan untukmu yang
menyukai puisi dan sedang mencari jati diri.
—Goodreads
“Every
Word You Cannot Say ditulis dalam format puisi, tetapi tidak seperti puisi
berirama. Buku ini membuat semua orang terhubung, dan membuat pembacanya
menangis. Buku self-help terfavorit!”
—Little Library
“Kalau kamu mencari buku yang bisa
mengungkapkan isi hatimu atau bingung mau mengatakannya seperti apa, buku ini
sangat direkomendasikan untuk kamu baca! Buku ini sangat relate dan sampai
membuatku terhanyut dalam kata-katanya.”
—Jessica Veranda, Personil JKT 48
(sumber: IGS jcvrnd19)
“Every Words You Cannot Say memberikan efek healing alias menyembuhkan karena seperti dapat validasi atas
pikiran-pikiran yang berseliweran di kepala yang tidak bisa aku ucapkan secara lantang.”
—Kanaya Sophia, Bookstagram