Kesungguhanmu mengejar apa yang sudah dijamin Allah untukmu dan kelalaianmu melaksanakan apa yang dibebankan kepadamu, itu merupakan tanda butanya bashiroh (mata batin).
Nasihat bijak ini memberikan pemahaman kepada kita, bahwa sebaiknya jangan memaksakan diri untuk mengejar apa yang sesungguhnya telah dijamin oleh Allah Swt atas seluruh makhluk ciptaan-Nya. Pesan hikmah ini berselaras dengan firman-nya...
وَمَا مِنْ دَآ بَّةٍ فِى الْاَ رْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَ يَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."
(QS. Hud 11: Ayat 6)
Juga dalam firman lainnya...
وَكَاَ يِّنْ مِّنْ دَآ بَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا ۖ اللّٰهُ يَرْزُقُهَا وَاِ يَّا كُمْ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
"Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 60)
Oleh karena itu, jangan tergesa-gesa dalam melaksanakan sholat, tapi laksanakan dengan tenang, sabar penuh khusyuk dan tuk'manina karena Dia tidak menuntut imbalan apapun darimu.
وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِا لصَّلٰوةِ وَا صْطَبِرْ عَلَيْهَا ۗ لَا نَسْــئَلُكَ رِزْقًا ۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَا لْعَا قِبَةُ لِلتَّقْوٰى
"Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa."
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 132)
Ketahuilah bahwa inti sholat yang bernilai untung dimata Allah adalah sabar dan khusyuk agar terasa ringan dan lezat.
وَا سْتَعِيْنُوْا بِا لصَّبْرِ وَا لصَّلٰوةِ ۗ وَاِ نَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ
"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 45)
Seorang bijak Ibrahim al-khawash ra berkata, Janganlah memaksa diri untuk mencapai apa yang telah dijamin untuk dicukupi, jangan menyia-nyiakan (mengabaikan), apa yang telah diamankan kepadamu untuk memenuhinya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya Allah sangat mencintai seseorang hamba yang apabila mengerjakan suatu pekerjaan, maka ia mengerjakan dengan sebaik-baiknya.(HR, Abu Ya'la dan al-Asykari)
Sumber : KITAB AL-HIKAM Petuah-Petuah Agung Sang Guru, Syaikh Ibn 'Atha'illah as-Sakanddari ra, Katulis Peristiwa Pres, Cetakan pertama, 2008 dan ketujuh, 2013.