Tafsir Jalalain Surah Al-Baqarah 8 - 16


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberika hidayah kepada kita semua. Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya.

Surah Al-Baqarah

Surah Al-Baqarah merupakan surat makkiyah yang terdiri atas 286 ayat. Kenapa surah ini disebut makkiyah, karena surah ini diturunkan di kota Mekkah (Makkah, secara resmi bernama Makkah al-Mukarramah).

Tafsir Jalalain Surah Al-Baqarah ayat 8 - 16 tentang orang-orang munafik

 8. Ayat-ayat berikut berkaitan dengan orang-orang munafik: "Dan diantara manusia ada yang berkata, 'Kami beriman kepada Allah dan hari akhir'," yaitu hari kiamat karena hari itu adalah hari terakhir. "Padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman." Di dalam ayat disebutkan lafal man (yang berarti orang). Buktinya adalah kata ganti pada lafal yaquulu.

9. "Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman," dengan menunjukkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang mereka sembunyikan, yaitu kekafiran dengan maksud untuk menghindari hukum-hukum dunia, "padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri," karena petaka tipuan yang mereka lakukan justru akan berbalik menimpa diri mereka sendiri, sehingga aib mereka terbongkar di dunia karena Allah memberitahukan nabi-Nya tentang kekafiran yang mereka sembunyikan, dan merekaakan disiksa di akhirat kelak, "tanpa mereka sadari," mereka tahu bahwa tipu daya yang mereka lakukan tak lain akan menimpa diri mereka sendiri. Tipu daya yang dimaksud adalah perbuatan yang dilakukan satu pihak, bukan dilakukan dua pihak yang bersekutu, seperti halnya kata mu'aaqabatul lish yang berarti hukuman untuk pencuri. Allah menyebut lafal ini untuk memperindah bahasa. Salah satu qiraah menyebutkan (ÙˆَÙ…َا ÙŠَØ®ْدَ عون) yang berarti; tipuan mereka tidak berhasil, bukan dengan (ÙˆَÙ…َا ÙŠَØ´ْعُرُÙˆْÙ†َ),

10. "Di dalam hati mereka ada penyakit," keraguan dan kemunafikan, karena keraguan itu melemahkan hati mereka. "Lalu Allah menambah penyakitnya itu," melalui ayat-ayat Al-Qur'an yang Allah turunkan karena mereka ingkar kepadanya, "dan mereka mendapat azab yang pedih," menyakitkan  "karena mereka berdusta." Lafal (يكذبون) dibaca tasydid (yukadzdzibuun: mendustakan), maksudnya: karena mereka mendustakan Nabi Allah. Atau disebut dengan takhfif (yakdzibuun: berdusta) maksudnya mereka berdusta ketika berkata "Kami beriman."

11. "Dan apabila dikatakan kepada mereka," yaitu kepada orang-orang munafi, "Janganlah berbuat kerusakan di bumi," dengan kekafiran dan menghalangi orang lain untuk beriman, "Mereka menjawab, 'Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan," bahwa apa yang kami perbuat ini bukanlah kerusakan. Allah berfirman seraya membantah mereka:

12. "Ingatlah," kata ini untuk mengingatkan , "Sesungguhnya mereka yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari," akan hal itu.

13. "Dan apabila dikatakan keapda mereka, 'Berimanlah kami sebagaimana orang lain telah beriman!"maksudnya adalah para sahabat Nabi SAW. "Mereka menjawab, 'Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?" yaitu orang-orang bodoh. Maksudnya, kami tidak akan melakukan seperti perbuatan mereka. Allah berfirman seaya membantah mereka, "Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu," akan hal itu.

14. "Dan apabila mereka berjumpa," lafal لقوا aslinya لقيوا (laqiyuu); dhammah-nya dihapus karena berat untuk diucapkan, selanjutnya ya' juga dibuang karena bertemu wawu dalam keadaan sukun. "Dengan orang yang beriman, mereka berkata, 'Kami telah beriman'. Tetapi apabila mereka kembali," yaitu kembali "kepada setan-setan mereka," yakni pemimpin-pemimpin mereka, "mereka berkata, 'Sesungguhnya kami bersama kamu'," kami sejalan dengan kalian dalam agama  "Kami hanya berolok-olok," kepada orang-orang beriman dengan menampakkan keimanan.

15. "Allah akan memperolok-olokkan  mereka," yakni membalas mereka karena mereka memperolok-olok, "dan membiarkan mereka," yakni menangguhkan mereka, "dalam kesesatan," dengan berbuat melampaui batas kekafiran. "Mereka terombang-ambing." Mereka dalam keadaan ragu-ragu dan kebingungan.

16. "Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk," yaitu mereka menukar petuinjuk dengan kesesatan. "Maka perdagangan mereka itu tidak beruntung," yaitu mereka tidak mendapatkan keuntungan dalam perdagangan ini , bahkan mereka merugi karena tempat kembali mereka adalah ke neraka untuk selama-lamanya. "Dan mereka tidak mendapat petunjuk," dalam segala hal yang mereka lakukan.

Posting Komentar