Tafsir Jalalain Surah Al-Baqarah ayat 44 - 48

 

 

 Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberika hidayah kepada kita semua. Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya.

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan salah satu kitab tafsir yang terkenal, yaitu Tafsir Jalalain dari Surah Al-Baqarah.

Surah Al-Baqarah

Surah Al-Baqarah merupakan surat makkiyah yang terdiri atas 286 ayat. Kenapa surah ini disebut makkiyah, karena surah ini diturunkan di kota Mekkah (Makkah, secara resmi bernama Makkah al-Mukarramah).

Tafsir Jalalain Surah Al-Baqarah ayat 44 - 48

44. "Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan," (beriman) kepada Muhamad, "sedangkan kamu melupakan dirimu," kalian mengabaikannya dan tidak melaksanakannya, "padahal kamu membaca kitab?" Taurat yang di dalamnya terdapat ancaman terhadap orang yang ucapannya tidak sesuai perbuatan. "Tidakkah kamu mengerti?" akan dampak buruk perbuatan kalian, agar kalian kembali pada kebenaran. Kalimat "Sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri" sama seperti pertanyaan dengan pengingkaran (istifham inkari).

45. "Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah)," mintalah pertolongan dalam menghadapi segala urusan kalian, "dengan sabar," menahan diri dalam menjalankan hal-hal yang tidak kau sukai, "dan shalat," shalat secara khusus disebut dengan maksud untuk mengangungkan kedudukan amalan yang satu ini. Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa ketika Nabi SAW sedang dirundung kesedihan karena suatu hal, beliau segera melaksanakan shalat. Menurut salah satu pendapat, khithab (perkataan) ini ditujukan kepada kaum Yahudi manakala sifat tamak, rakus, dan gila kepemimpinan menghalangi mereka untuk beriman. Mereka kemudian diperintahkan bersabar, maksudnya berpuasa, karena puasa itu akan mematahkan syahwat, sementara shalat akan menghadirkan kekhusyukan dan melenyapkan kesombongan. "Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk," orang-orang yang tenang pada ketaatan.

46. "(Yaitu) mereka yang yakin," kata zhann di sini artinya yakin, "bahwa mereka akan menemui Tuhannya," melalui kebangkitan setelah kematian, "dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya," di akhirat, lalu Allah memberikan balasan kepada mereka.

47. "Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu," dengan mensyukuri semua nikmat itu dengan menjalankan ketaatan kepada-Ku, "dan Aku telah melebihkan kamu," yaitu kakek moyang kalian, "dari semua umat yang lain di alam ini," semua umat pada masa itu.

48. "Dan takutlah kamu pada hari," yang ketika itu, "tidak seorang pun dapat membela orang lain sedikit pun," yaitu hari kiamat, "sedangkan syafaat tidak diterima," yaitu tidak seorang pun mendapatkan syafaat yang diterima, seperti disebutkan dalam firman lainnya: "Maka hingga (sekarang) kita tidak mempunyai pemberi syafaat (penolong)." (Asy-Syu'ara: 100) "Dan tebusan apa pun," kata 'adl di sini artinya tebusan, "dan mereka tidak akan ditolong." Maksudnya, mereka tidak dihindarkan dari siksa Allah.

Posting Komentar